Sunday, December 19, 2010

Mimpi

Waktu itu aku lupa kapan aku melihatnya. Ketika aku sedang membuka sebuah situs jejaring sosial terkenal, aku membaca salah satu status juniorku (kalo menurut umur, dia seniorku alias lebih tua daripada aku). Aku lupa tulisan lengkapnya. Aku hanya ingat dia menuliskan disitu bahwa meskipun dia tidak punya sesuatu yang begitu dia banggakan dalam hidupnya, dia punya sebuah MIMPI, yang mungkin bagi orang itu adalah mimpi yang remeh namun baginya mimpi itu adalah sebuah mimpi yang luar biasa, yang membuat dia bangga menjadi dirinya sendiri. Aku sempat tercekat ketika membaca tulisan itu. Di dalam pikiranku ada suara bergumam ketika itu, "Iya ya. aku juga punya mimpi yang mungkin menurut orang remeh, tapi menurutku mimpi itu adalah penggerak langkahku."

Aku berpikir, apa benar mimpi yang aku punya adalah penggerak langkahku? Aku merasa, mimpipun tidak akan membuat kegelisahanku tentang kehidupan menghilang. Tapi aku tahu, ketika aku memejamkan mataku dan membayangkan mimpi itu terjadi, aku seperti hidup dalam duniaku yang SEBENARNYA, terlepas dari dunia yang kini kutempati. Aku merasa aku tidak perlu 'berbohong' lagi kepada diriku sendiri, yang kemudian melukai diriku sendiri. Ketika aku membayangkan mimpi itu, aku selalu merasa bersyukur kepada Tuhan karena masih memberikanku kehidupan agar aku bisa terus bermimpi dan meraih mimpi itu.

Mimpi ini diibaratkan sebagai energi psikis pada kepribadian menurut Freud. Energi psikis adalah energi yang menggerakkan kepribadian manusia. Mimpi ini sebagai energi kehidupanku. Dengan mimpilah aku masih bertahan untuk terus hidup di dunia yang keras ini. Berkali-kali aku jatuh, berkali-kali aku mengalami kesialan dalam hidup, berkali-kali mengalami cobaan dalam hidup, berkali-kali pula aku selalu ingin segera pergi dari kehidupan ini. Tapi berkali-kali juga aku bertahan untuk hidup karena aku punya mimpi yang belum kuwujudkan. Aku yakin, suatu saat mimpi itu akan bisa aku raih dengan kedua tanganku sendiri, sesulit apapun rintangan yang harus kuhadapi.

Terima kasih Tuhan. Engkau masih mau memberi hambaMu yang suka mengeluh ini kehidupan yang membuatku bisa tetap bermimpi dan berusaha meraih mimpi itu. Aku yakin, meski aku tidak memiliki sesuatu yang dapat kubanggakan kepada seluruh dunia, namun aku pasti dapat meraih mimpi-mimpi yang dapat membuatku mengatakan, "AKU BANGGA DENGAN DIRIKU SENDIRI!!"

No comments:

Post a Comment