Saturday, May 14, 2011

For Someone :)

Aku nemu lagu ini dari seorang teman. Lagu ini udah lumayan lama banget munculnya, dan aku baru tahu sekarang hehehe.... Yang bikin aku tertarik sama lagu ini adalah liriknya. Lirik ini cocok banget buat aku. Seperti pesan dari hati yang terdalam untuknya. Semoga suatu saat senpai membaca tulisan ini dan menyadari perasaanku selama ini *ceilah bahasa gue* :p

Saori Atsumi - Mou Sukoshi...Mou Sukoshi....

Romaji:

soshite kizuita toki ni kangaeteru no wa kimi no koto de
sore ga sugoku hazukashikattari sugoku iyadattari omoete
sore wa boku ga kimochi o tsutaeru koto ga kowai kara de

atama de osae tsukete mo kokoro wa dousuru koto mo dekinakute
autabi ni kimi ni satorarenai youni
itsumo to kawarinai youni hanashiteru tsumori de
yoyuu mo nakute kurushikunatta boku wa kimi ni uso o tsuiteshimau dakedo

mou sukoshi mou sukoshi kimi no kokoro ni chikazuitara
mou sukoshi mou sukoshi ima kono toki ga kienai youni
douka kamisama boku ni yuuki o kudasai

soshite omoi agunete mo kakkou warui dake no boku de
kimi ga dou omotteru no kaki ni natte mo
ippo mo saki e sumanai wakatteru tsumori de
jibun ja nai youna mune no MOYAMOYA ga
itaku natte nigatekunaru dakedo

mou sukoshi mou sukoshi kimi no soba ni irareta nara
mou sukoshi mou sukoshi yoru yoake nai de kureta nara
sabishii toki mo namida o nugutte ageru kara

yozora ni ukabu kakete mo hikaru tsuki ga
tsuyoku mo narenai jishin mo nai boku o mite hohoenda hora ne

mou sukoshi mou sukoshi kimi no soba ni irareta nara
mou sukoshi mou sukoshi yoru yoake nai de kureta nara

mou sukoshi mou sukoshi kimi no kokoro ni chikazuitara
mou sukoshi mou sukoshi ima kono toki ga kienai youni
douka kamisama boku ni yuuki o

Kanji:

そして気づいた時に 考えてるのは君のことで…。
それがすごく恥ずかしかったり すごく嫌だったり思えて
それは僕が気持ちを 伝えることが怖いからで

頭で押さえつけても 心はどうすることも出来なくて
逢うたびに君に悟られないように
いつもと変わりないように 話してるつもりで
余裕もなくて 苦しくなった僕は 君に嘘をついてしまう…だけど

もう少し… もう少し… 君の心に近づいたら
もう少し… もう少し… 今 この時が消えないように
どうか神様 僕に勇気をください

そして思いあぐねても 格好悪いだけの僕で…。
君がどう思ってるのか気になっても
一歩も先へすまない 解ってるつもりで
自分じゃないような胸のモヤモヤが
痛くなって逃げたくなる…だけど

もう少し… もう少し… 君のそばにいられたなら
もう少し… もう少し… 夜よ 明けないでくれたなら
寂しい時も 涙を拭ってあげるから

夜空に浮かぶ 欠けても光る月が
強くもなれない 自信もない 僕を見て微笑んだ ほらね…。

もう少し… もう少し… 君のそばにいられたなら
もう少し… もう少し… 夜よ 明けないでくれたなら

もう少し… もう少し… 君の心に近づいたら
もう少し… もう少し… 今 この時が消えないように
どうか神様 僕に勇気をください

Translation:

When I noticed I was thinking about you...
I felt very embarassed
And I really hate that feeling
That's because I'm afraid to convey my feelings

Even though I suppress it in my head I can't do anything about my heart
I don't let you notice it when we meet
So it can be normal how I plan to talk to you

To act so composed has started to hurt
Lying to you I will put away... but

A little more... A little more...
If I can get closer to your heart
A little more... A little more...
So that this moment won't end

Please God, give me courage

When I'm alone with my bad crazy thoughts
I worry about what you think of me
I'm sorry I stepped forward to try to let you know

I'm not myself, I don't like the fog around my heart
Depending on someone else makes me run away... but

A little more... A little more...
If I can get beside you
A little more... A little more...
Night does not continue once dawn comes
So wipe away your tears when you're feeling lonely

The glowing moon floats out into the heavens
I'm not stronger or more confident
See me smiling, look, OK?

A little more... A little more...
If I can get beside you
A little more... A little more...
Night does not continue once dawn comes

A little more... A little more...
If I can get closer to your heart
A little more... A little more...
So that this moment won't end

Please God, give me courage


Well, baru kali ini aku menemukan lirik yang tepat. Senpai, maaf kalo aku mungkin bukan cewek yang tepat buatmu. Aku hanya ingin meneruskan langkahku, aku nggak mau stuck terus melihatmu. Life must go on, you know. Aku lho mengira kalo kamu itu benci sama aku, gara-gara kamu keliatan jutek di hadapanku, orang lain disapa sementara aku enggak. Aku tahu kamu orangnya pendiam, dan dengan orang yang nggak begitu dekat denganmu kamu akan bersikap datar dan tidak banyak bicara, seperti orang cuek. Kamu lho sama kayak aku, kamu pasti ngiranya aku juga jutek sama kamu mangkanya kamu juga bersikap seperti itu di depanku. Aku grogi kalo ketemu kamu. Aku pengen banget nyapa kamu kalo kita lagi papasan, tapi yang keluar malah aku melengos lah, pura-pura main hape lah, mengalihkan wajah ke temen lah. Uuuugggghhh aku juga sebel sama diriku yang kayak gini. Dengan melihatmu aja, aku ngerasa dunia ini bakal runtuh. Aku suka tinggimu, wajahmu yang pake kacamata (fyi, cowok berkacamata adalah tipe cowok yang aku suka), penampilanmu yang terlihat intelektual banget (dan bukan tipe cowok culun), keaktifanmu dalam setiap kegiatan, dan hal lainnya yang membuatku tidak bisa berhenti melihatmu. Aku hanya cewek biasa, nggak begitu cantik, bodi nggak begitu oke, selera musik yang berbeda dengan teman-teman lainnya, tidak sebegitu sukanya aku ikut kegiatan-kegiatan penelitian kayak kamu, pola pikir kita yang beda, kesukaan yang berbeda, dan hal-hal lainnya. Dengan semua "kejelekan" yang aku punya, aku pengen banget bisa lebih dekat denganmu, selalu mendengarkan semua yang kamu ceritakan kepadaku dengan penuh perhatian, membantumu dikala kamu butuh bantuan, men-support semua kegiatanmu. Aku ingin kamu tahu kalau aku selalu siap berlari ke sisimu jika kamu butuh aku. Please jangan benci aku ketika aku ngomong kayak gini. Anata no koto wa, hontou ni suki desu....


Mr. Cheese aka MR8 e, watashi yori...

Friday, May 6, 2011

"Nyasar??"

Akhir-akhir ini aku kembali merasakan stress dari dalam diriku. Entah kenapa, rasanya hati ini sakit, dan aku merasa sangat sesak bila harus memikirkan kegiatan kampus. Aku, mulai lelah dengan semua kegiatanku....

Aku kuliah di Fakultas Psikologi suatu universitas di Surabaya, dan sekarang aku akan masuk tahun ketiga kuliah. Aku awalnya sama sekali tidak punya keinginan, bahkan tidak pernah terbesit dalam pikiranku untuk masuk Psikologi. Waktu aku ikut ujian-ujian masuk kuliah dua tahun yang lalu, aku sama sekali tidak memiliki pandangan yang luas di Psikologi. Aku hanya sekedar mencantumkannya di daftar fakultas yang aku inginkan karena tidak ada pilihan lain. Dan ternyata aku malah diterima di sana. Awalnya aku merasa penasaran seperti apa di Psikologi ini. Dan tahun-tahun pertama kuliah rasanya cukup menyenangkan disana. Teman-temanku semua orang yang baik, para senpai-ku di sana juga baik-baik semua. Aku cukup menyukai kuliah di sini. Pada awalnya.

Mulai menginjak tahun kedua, banyak kegiatan di kampus bermunculan. Aku awalnya tidak ingin ikut kegiatan macam-macam, dan hanya fokus untuk kuliah. Namun teman-teman mendukungku untuk ikut kegiatan di kampus, dan jadilah aku ikut dalam kepanitiaan-kepanitiaan di kampus. Awalnya menyenangkan, namun kini aku mulai merasa lelah dengan semua ini. Aku diberikan amanat oleh teman-teman untuk memimpin di satu divisi di suatu kepanitiaan, dan aku merasa amanat itu adalah beban yang berat untukku. Aku menyesal untuk menerima jabatan tersebut, dan aku ingin sekali menyalahkan teman-temanku atas semua stress yang kuterima selama ini, karena merekalah yang telah berhasil membujukku untuk mau menerima tugas tersebut dan karena aku sendiri adalah tipe orang yang tidak dapat menolak permintaan orang lain. Aaaarrrgggh baka, baka, baka!!! atashi wa hontou ni baka onna! Tapi aku tidak dapat menyalahkan mereka, mereka tidak salah. AKUlah yang salah. Ada sesuatu yang salah dengan diriku. Dan kini setelah aku mengalami hal yang hampir membuatku "gila" ini, aku mulai menyesali pilihanku masuk Psikologi.

Bukan hanya karena kepanitiaan ini yang bikin aku menyesal masuk Psikologi. Semakin lama tugas-tugas di Psikologi semakin sulit. Aku menyesal kenapa dulu aku nggak ambil Sastra Jepang-ku di UI waktu itu. Fyi, dulu selain aku keterima di Psikologi, aku juga keterima di Sastra Jepang UI, namun orang tuaku menolak aku masuk sana dengan alasan klasik, "Mau jadi apa kamu nanti kalau masuk sastra?". Sebenarnya aku lebih menyukai belajar bahasa Jepang daripada Psikologi. Dan aku memang punya impian untuk kuliah di Jepang, tinggal di sana dan kerja di sana. Aku menyesal kenapa orang tuaku nggak ngebolehin aku masuk Sastra Jepang dan malah terjebak di Psikologi yang "bukannya aku sembuh di sana tapi aku tambah nggak waras" itu. Haahh....aku harus gimana ini....Kadang aku menangis saat memikirkan ini. Banyak sekali cobaan datang ketika aku masuk Psikologi. Masalah yang di rumah lah, di kampus lah, bikin aku tambah merasa "gila" dan nggak tahu harus melakukan apa.

"Seandainya aja aku masuk Sastra Jepang...mungkin aku bisa lebih bahagia kuliah di sana..."