Aku sudah tidak peduli lagi. Aku tidak peduli jika tidak akan ada yang menyukaiku. Aku tidak peduli jika aku kehilangan teman-temanku. Aku ingin sendiri. Aku ingin menikmati hidupku ini sendiri. Aku tahu tidak ada yang bisa kunikmati dalam hidupku, tapi aku ingin tetap sendiri. Aku merasa sakit saat harus memikirkan masa depanku. Aku yang seperti ini, mana bisa menatap masa depan yang cerah? Aku lemah, aku tidak berguna, aku payah, aku pengecut, aku pemalas. Aku takut bertemu orang lain, aku takut berhadapan dengan orang lain. Aku bahkan takut bila harus mewawancarai orang untuk tugas. Padahal di Psikologi, tugasku nanti sampai akhir pasti berhubungan dengan wawancara. Aku yang penakut seperti ini, mana bisa aku lulus? Aku takut hidupku berantakan, tapi aku juga takut untuk maju dan tidak menyerah dalam menyelesaikan apapun. Aku takut. Aku takut. Aku ingin berubah, tapi tetap saja aku tidak bisa merubah diriku yang jelek ini. Aku lelah dikritik orang. Aku lelah diberi tugas-tugas dan amanah yang harus diselesaikan. Aku benci orang-orang yang membuatku seperti ini. Tapi aku juga tidak bisa membenci mereka, karena mereka tidak bersalah. Aku yang salah. Memang ada yang salah dalam hidupku, dalam hatiku, dalam kepribadianku. Apa aku sakit? Aku sakit apa ya Tuhan? Apa aku akan gila nantinya bila aku terus seperti ini??? Aku ingin punya kehidupan yang normal seperti orang lain ya Tuhan, kehidupan normal dimana aku tidak perlu mengkhawatirkan segala halnya secara berlebihan dan berpikir bahwa hidup ini indah serta tidak mengancam. Aku ingin kehidupan yang tenang, tidak ada ujian dan cobaan dari Tuhan. Aku egois, bukan? Ya, aku memang egois, aku memang tidak tahu diri, aku memang penakut. Tapi aku benar-benar sudah lelah hidup dengan tidak jelas seperti ini.
Aku ingin hidup dengan normal. Aku ingin aku bisa menghabiskan waktuku di luar rumah bersama teman-teman seperti orang lain. Setiap hari, duniaku hanya sebatas ruang kamarku. Ruang kamarku adalah duniaku, tempat aku menghabiskan sebagian besar waktu hidupku di dunia ini. Aku tidak punya teman di rumah. Orang tuaku adalah orang tua yang baik, namun mereka tidak pernah dekat kepadaku. Aku punya kakak, tapi aku juga tidak bisa dekat kepadanya, karena dia juga hidup di dunianya sendiri. Aku sendirian di rumah, tidak punya siapa-siapa untuk bercerita, menumpahkan segala perasaan yang ada sekarang ini. Aku takut lama-lama aku bisa gila dengan diriku yang seperti ini. Masuk Psikologi-pun tidak membuatku bertambah baik, tapi tambah bikin stress. Aku enggak peduli dengan cinta bertepuk sebelah tanganku di kampus dengan anak 2008 itu. Aku bukan orang yang tepat untuknya, aku sadar itu. Dia orang "normal", sementara aku tidak. Dia punya kehidupan yang baik, aku tidak ingin merusaknya. Aku jelek, tidak ada orang yang menyukaiku sebagai perempuan. Aku ingat saat aku dicampakkan oleh mantan pacarku dua tahun yang lalu, aku bukan perempuan yang cantik dan menyenangkan. Aku takut untuk jatuh cinta lagi, dan kuputuskan aku tidak akan mencintai orang 100% lagi seperti dulu. Aku takut untuk sakit lagi. Aku selalu saja bertepuk sebelah tangan dengan orang lain. Aku merasa hidup ini tidak berguna lagi. Aku akan pergi dari anak 2008 itu. Aku nggak akan berusaha mengejarnya lagi hingga aku harus mengikuti kegiatan yang tidak aku sukai hanya demi dia. Aku bodoh ya, seperti ini? Melakukan hal yg tidak kusukai cuman gara-gara pengen ngejar cowok.
Kumohon Tuhan, jangan sampai aku masuk UP3. Aku nggak mau berurusan lagi dengan orang itu. Aku sudah lelah mengejar cinta yang tidak akan pernah kudapatkan terus. Aku hanya ingin "sembuh" dari ketidakjelasan hidupku ini. Aku ingin jadi orang yang sukses nantinya, tidak stress seperti ini. Aku masih punya cita-cita yg harus kukejar. Tuhan, apa yang harus kulakukan? Sembuhkan aku ya Tuhan.....
No comments:
Post a Comment